Minggu, 14 April 2013

Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga



Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama “Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar.

Berikut adalah Tanya Jawab antara Suami (S) dan Pakar Psikologi (P):

P: Apa yang anda lakukan untuk hidup?
S: Saya bekerja sebagai Akuntan di Bank.

P: Istri Anda?
S: Istri tidak berkerja. Dia cuma menjadi ibu rumah tangga saja.

P: Siapa yang membuat sarapan pagi untuk keluarga anda pada waktu pagi?
S: Istri saya, karena dia tidak bekerja.

P: Jam berapa istri anda bangun untuk membuat sarapan?
S: Dia bangun pada kira-kira jam 05:00 karena dia membersihkan rumah dulu sebelum membuat sarapan.

P: Bagaimana anak-anak anda pergi ke sekolah?
S: Istri saya membawa mereka ke sekolah, karena dia tidak bekerja.

P: Selepas mengantar anak-anak ke sekolah, apakah yang dia lakukan?
S: Dia pergi ke pasar, kemudian pulang untuk memasak dan pencucian pakaian. Anda tahukan dia tidak berkerja.

P: Pada waktu malam, selepas anda pulang kerja, apa yang anda lakukan?
S: Istirahat, kerana saya kepenatan kerja seharian.

P: Apakah isteri anda lakukan itu?
S: Dia menyediakan makanan, melayan anak-anak kami, menyediakan makanan untuk saya dan membersihkan piring dan gelas, membersihkan rumah kemudian menidurkan anak-anak.
Dari cerita di atas, yang manakah anda pikir lebih berkerja??

Setiap hari istri anda bermula dari awal pagi hingga lewat malam. Namun anda menyebut istri anda ‘TIDAK BEKERJA’?!

Hargailah istri anda. Kerana pengorbanan mereka adalah tidak terkira nilainya. Ini harus menjadi peringatan dan renungan untuk semua bagi memahami dan menghargai setiap peranan orang lain. Memahami dan Menghargai antara satu sama lain akan membuat setiap orang berasa gembira.

0 komentar: